8 Fakta Ilmiah Tentang Sholat
Mungkin kita memandang sholat adakah kewajiban yang sangat besar bagi kita, yakni sebagai bentuk ibadah yang merupakan rutinitas dengan gerakan dan bacaan yang membosankan. Akibatnya kita beranggapan bahwa sholat hanyalah kewajiban dari Allah untuk manusia sehingga sering kali kita yang imannya sedang melemah enggan melakukannya. Padahal sangat jelas sebenarnya dibalik gerakan dan bacaan itu Allah memberikan suatu manfaat yang besar bagi kita. Itulah bukti sifat Rahman Allah pada manusia. Jika saja manusia pandai membacanya…Subhanallah
Dalam kaitan ini saya membeberkan manfaat yang merupakan temuan riset yang spektakuler tentang gerakan dan bacaan sholat, antara lain:
1. Sholat mampu menyebuhkan rematikPara ilmuwan dan juga para dokter mengungkapkan, salah satu cara untuk menyembuhkan rematik (khususnya pada tulang punggung) yang disebabkan ketidakseimbangan otot adalah dengan berolahraga. Berdasarkan saran dari dokter ini maka tidak ada solusi terbaik untuk menghindari rematik sejak dini kecuali dengan melaksanakan sholat 5 waktu secara konsisten, karena gerakan sholat adalah jenis gerakan terbaik yang mampu mengembalikan fungsi otot dengan baik.
Gerakan yang dimaksud adalah gerakan rukuk, berdiri tegak dan sujud. tentu saja gerakan itu adalah gerakan yang tuma’nina (tidak tergesa-gesa) dan sebaiknya lebih lama. Gerakan yang dilakukan secara berulang tersebut merupakan terapi terbaik dan penyembuhan terhebat bagi siapapun yang menderita penyakit tulang dalam waktu yang cepat.
2. Manfaat Sholat untuk kelancaran sistem peredaran darah dan terapi penyakit jantungPenelitian kedokteran mengungkapkan bahwa kasus tersumbatnya peredaran darah yang berimbas pada terhambatnya fungsi paru-paru dan kasus tersumbatnya peredaran darah di kaki bukanlah termasuk kasus yang dialami oleh kaum muslimin yang disiplin melakukan sholat. Kasus ini umumnya banyak dialami oleh penderita degan persentase 5 dari seribu orang non muslim pasca bedah. Kenapa, karena kajian kedokteran mengungkapkan bahwa gerakan ruku’ dan sujud dalam waktu yang lama mampu menstabilkan detak jantung, sehingga peredaran darah berjalan lancar serta meminimalisir tekanan darah tinggi secara akut di kepala. Subhanallah…
3. Sholat merupakan gerak olah raga terbaikBeberapa tahun terakhir tersebar penyakit desk di kalangan penduduk prancis tersebar penyakit desk dengan persentase 18 dari 20 orang karena duduk dalam waktu yang lama di perpustakaan. Lucunya, para dokter yang menganalisisnya malah merekomendasikan dan menyimpulkan bahwa sholat dalam agama Islam adalah solusi terbaik untuk terapi penyakit desk. Kenapa?, karena diketahui secara medis dengan disiplin melakukan shalat setiap waktunya plus sholat malam, berdampak pada perubahan pada gerak otot dan hal ini mampu membangkitkan semangat baru pada tubuh, mengikis timbunan lemak di sekitar perut dan paha dan memperlambat efek-efek penuaan pada tubuh. Bahkan, konsistensi shalat pun mampu menjaga bentuk ideal tubuh dan gerakannya serta mempercepat munculnya vitalitas tubuh secara non stop 24 jam setiap harinya. dengan demikian sholat adalah latihan yang paling mudah dan cocok dijadikan sebagai olah tubuh dalam menjaga kesehatan tubuh.
4. Manfaat Wudhu dalam Terapi Penyakit Kanker KulitBerbagai kajian yang berhubungan dengan faktor pemicu kanker kulit mengungkapkan bahwa faktor yang mendominasi munculnya kanker kulit adalah karena kulit banyak menyrap zat kimiawi; dan solusi terbaik untuk mencegahnya adalah dengan menghilangkannya dengan membersihkannya secara berulang kali. Selain itu keringat dan lemak yang keluar dari pori-pori tubuh dan bercampur dengan debu pada umumnya mengandung zat kimiawi dan bakteri berbahaya. Jadi masih meragukan manfaat wudhu?
5. Manfaat IstinsyaagIstinsyaaq adalah membersihkan lubang hidung dengan cara menyedot air pada lubang hidung lalu menyemburkannya kembali. Sekelompok peneliti dari Fakultas Kedokteran di Iskandariyah Mesir, bekerja sama dengan kelompok peneliti kesehatan dan obat-obatan melakukan penelitian untuk mengungkap hubungan antara ilmu pengetahuan dan aktivitas berwudhu. Hasil yang diperoleh adalah hidung bagian dalam yang tidak dibasuh umumnya berwarna pucat, berminyak, serat penuh debu dan kotoran. Di bagian bulu hidung umumnya rentan dihinggapi debu dan kotoran. Otomasis Hidung yang kotor tersebut ditemukan kumpulan mikroba dan bakteri. Padahal penyakit banyak tersebar melalui pernafasan, mulai dari influenza, radang paru-paru, kelumpuhan dan penyakit lainnya. Jadi, Istinsyaaq adalah solusi dan terapi terbaik karena dilakukan berulang-ulang ketika akan sholat
5. Sholat mampu mengurangi kekhawatiran dalam diriBerbagai kajian psikologi modern mengungkapkan bahwa semua motivasi dan daya rasa manusia sangat terkait erat dengan perubahan zat kimia dalam otak. Meningkatnya adrenalin dalam tubuh sebanding dengan peningkatan kekhawatiran dalam diri seseorang. Selanjutnya hal tersebut akan berpengaruh pada meningkatnya detak jantung akibat tekanan darah menuju jantung. Selain itu, syaraf menjadi menjauh dari sistem pencernaan sehingga prosesnya terganggu. Kadar gula pada hati makin menumpuk dan persentasenya meningkat dalam aliran darah. Jika semuanya itu terus terjadi, maka permasalahan pada tubuh dan akhirnya otak pun terjadi. Berbagai gejolak pemikiran dan penyimpangan perilaku ini menjadi imbas pengaruh buruk tersebut.
Dalam harian surat kabar “London West” diungkapkan bahwa selama 10 tahun, Eropa mengadakan penelitian komparasi antara mereka yang selalu disiplin melakukan ritual ibadah dengan mereka yang tidak pernah sama sekali. kesimpulan yang mereka dapatkan adalah bahwa persentase penderita tekanan darah tinggi, penyakit jantung, depresi dan stress tidak begitu banyak menyerang mereka yang konsisten dengan ritual ibadahnya.
Dengan sholat yang khusyu’ dapat dipastikan kekhawatiran dalam diri akan hilang. Maka benarlah apa yang disabdakan Rasulullah : “Lapangkanlah diri kami dengan shalat wahai Bilal”. yakni ajakan Rasulullah agar bilal mengumandangkan adzan agar Beliau dan sahabat melakukan sholat untuk bermunajat dan menenangkan hati kepada-Nya
6. Manfaat Sujud dari segi Substansi KesehatanPengulangan sujud dalam sholat setiap harinya minimal dilakukan 34 x. Bilangan tersebut dianggan bilangan yang tepat untuk meningkatkan aktivitas otot dan saraf tubuh serja menjaga keseimbangan antar sendi, khususnya tangan, paha. lutut dan kaki. Dengan aktivitas sujud juga, peredaran darah dalam tubuh bisa berjalan dan bergerak dengan mudah dari atas ke bawah. Selain itu meningkatnya lipatan tangan mampu melancarkan peredaran darah dari atas pergelangan ke bawah hingga mampu mencegah infeksi yang umumnya menyerang pergelangan tangan.
7. Manfaat Kekhusyu’an dalam SholatWilliam Molton Marstein, seorang ahli psikolog pada majalah “Reader Digest” mengungkapkan bahwa bahwa kemampuan untuk memusatkan pikiran biasa dialami oleh setiap individu dalam kehidupannya. Misal, seorang pemimpin akan memusatkan pikirannya dalam menghadapi masalah. Hal yang dapat menurunkan kemampuan memusatkan pikiran dan bahkan merusaknya adalah penyimpangan dan terlalu sibuk dalam menuruti hawa nafsu. William juga mengungkapkan bahwa akal merupakan alat yang mengagumkan dan memiliki kemampuan yang sangat hebat jika difokuskan pada suatu titik.
Berkaitan dengan itu di Amerika dilakukan latihan berbicara kepada suatu obyek dengan menghadirkan hati dalam setiap kalimat yang diucapkannya dengan tujuan meningkatkan semangat dan kekuatan untuk berkeinginan dalam beraktivitas. Jika saja mereka tahu tentang sholatnya kaum Muslim. Dan harap dicatat: obyek yang dituju dalam sholat adalah Dzat Yang Maha Agung, tentu saja kekuatan yang didapatkan sangat jauh. Subhanallah
Akhir-akhir ini, muncul kontroversi hukum haram terhadap yoga. Banyak pro dan kontra atas isu tersebut. Saya tidak bisa melakukan justifikasi akan hukum itu. Tapi, mengacu pada manfaat kekhusyukan dalam sholat serta temuan bahwa sholat mampu menghilangkan kekhawatiran dalam diri dengan menuju kepada Allah, Dzat Yang Maha Agung, lalu kenapa kita malah memalingkan diri dari sholat yang merupakan manifestasi yang dahsyat dan melakukan meditasi yoga? Sungguh tidak perlu diperdebatkan dengan menguras nalar.
“Sesungguhnya sungguh beruntunglah orang-orang yang beriman, yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam sholatnya” (QS Al-Mu’minuun 1-2)
8. Kedhasyatan sholat tahajjud dan subuh (yang tepat waktu)Melalui berbagai penelitian, percobaan dan kajian, sebuah fakta ilmiah mengungkapkan bahwa seseorang yang tidurnya dalam waktu yang sangat lama akan sangat mudah terserang penyakit jantung. Hal ini dikarenakan lemak yang ada dalam darah menempel pada dinding syaraf di sekitar jantung. Para ulama dan ilmuwan modern banyak menganjurkan agar setiap manusia bangun dari tidurnya setelah 4 jam, kemudian melakukan gerakan tubuh ataupun melakukan kegiatan yang membutuhkan otot selama 1/4 jam. Hal ini berguna untuk menghindari bahaya serangan jantung dan menjaga vitalitas tubuh, khususnya jantung karena menghindarinya dari timbunan lemak.
Jadi ajaran Islam telah mendahului temuan modern dalam mengungkapkan fenomena di atas untuk kemudian menyarankan suatu manajemen kesehatan tubuh yang indah, yakni dengan menganjurkan setiap individu untuk bisa bangun melakukan sholat tahajud pada 1/3 malam terakhir dan dilanjutkan dengan sholat subuh.
Diriwayatkan Ali, Rasulullah Saw bersabda, ” Dalam surga terdapat suatu ruangan yang dari luar bisa terlihat dalamnya dan dari dalam bisa dilihat luarnya”. Lalu seorang Arab bertanya.” Diperuntukkan untuk siapakah tempat itu, wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab, ” Bagi siapa saja yang memiliki ucapan yang baik, memberikan makan kepada orang yang membutuhkan, konsisten melaksanakan puasa dan melaksanakan sholat demi mengharapkan ridha-Nya ketika orang lain sedang tertidur.” HR Ahmad)
Dan Pahamkah sekarang sobat, salah satu tambahan kalimat dalam adzan sholat subuh:
“Ash-shalaatu Khairu
Islam Itu Indah
Lebih Mengenal Islam
Senin, 16 November 2015
Minggu, 15 November 2015
4 MALAIKAT YANG MENDATANGI ORANG SAKIT
4 MALAIKAT YANG MENDATANGI
ORANG SAKIT
Kalau kita tahu sebenarnya tak ada alasan untuk
sedih dan mengeluh saat kita sakit, karena
sebenarnya itu adalah kasih sayang Allah SWT
pada kita, sewajarnya kita mengeluh saat sakit
karena kita tak tahu rahasianya. Adalah ternyata
sakit itu harus disyukuri karena itu adalah bukti
kasih sayang Allah pada kita, hal ini disebabkan
oleh karena Allah SWT mengutus 4 (empat)
malaikat untuk selalu menjaga kita dalam
keadaan sakit.
Rasulullah saw bersabda:
“ Apabila seorang hamba yang beriman menderita
sakit, maka Allah memerintahkan kepada para
malaikat agar menulis perbuatan yang terbaik
yang dikerjakan hamba mukmin itu pada saat
sehat dan pada saat waktu senangnya.”
Sabda Rasulullah saw tsb diriwayatkan oleh Abu
Imamah al-Bahili dan dalam hadist yang lain
Rasulullah saw bersabda :
“ Apabila seorang hamba mukmin sakit, maka
Allah mengutus 4 (empat) malaikat untuk datang
padanya.”
Allah SWT memerintahkan :
1. Malaikat pertama untuk mengambil
kekuatannya sehingga menjadi lemah.
2. Malaikat kedua untuk mengambil rasa lezatnya
makanan dari mulutnya.
3. Malaikat ketiga untuk mengambil cahaya
terang di wajahnya sehingga berubahlah wajah si
sakit menjadi pucat pasi.
4. Malaikat keempat untuk mengambil semua
dosanya , maka berubahlah si sakit menjadi suci
dari dosa.
Tatkala Allah akan menyembuhkan hamba mukmin itu, Allah SWT memerintahkan kepada
malaikat 1, 2 dan 3 untuk mengembalikan
kekuatannya, rasa lezat, dan cahaya di wajah
sang hamba mukmin, namun untuk malaikat ke 4,
Allah SWT tidak memerintahkan untuk
mengembalikan dosa-dosanya kepada hamba
mukmin, maka bersujudlah para malaikat itu
kepada Allah SWT seraya berkata :
“ Ya Allah mengapa dosa-dosa ini tidak Engkau
kembalikan? ”
Allah SWT menjawab: “ Tidak baik bagi
kemuliaan-Ku jika Aku mengembalikan dosa-
dosanya setelah Aku menyulitkan keadaan dirinya
ketika sakit. Pergilah dan buanglah dosa-dosa
tersebut ke dalam laut.”
Dengan hal demikian, maka kelak si sakit itu akan
berangkat ke alam akhirat dan keluar dari dunia
fana ini dalam keadaan suci dari dosa
sebagaimana sabda Rasulullah saw :
“ Sakit panas dalam sehari semalam, dapat
menghilangkan dosa selama setahun.”
Subhanallaah … Subhanallaah … Subhanallaah !!
“ Tiada seorang mukmin yang ditimpa oleh lelah
atau penyakit atau risau fikiran atau sedih hati,
sampaipun jika terkena duri, melainkan semua
penderitaan itu akan di jadikan penebus dosanya
oleh Allah. "
(HR Bukhari-Muslim)
“ Jika sakit seorang hamba hingga tiga hari,
maka keluar dari dosa-dosanya sebagaimana
keadaannya ketika baru lahir dari kandungan
ibunya."
(HR Ath-Thabarani)
“ Penyakit panas itu menjaga tiap mukmin dari
neraka dan panas semalam cukup dapat menebus
dosa setahun.”
(HR Al-Qadha’i)
Allohu Akbar...
Wallohualambissawab
ORANG SAKIT
Kalau kita tahu sebenarnya tak ada alasan untuk
sedih dan mengeluh saat kita sakit, karena
sebenarnya itu adalah kasih sayang Allah SWT
pada kita, sewajarnya kita mengeluh saat sakit
karena kita tak tahu rahasianya. Adalah ternyata
sakit itu harus disyukuri karena itu adalah bukti
kasih sayang Allah pada kita, hal ini disebabkan
oleh karena Allah SWT mengutus 4 (empat)
malaikat untuk selalu menjaga kita dalam
keadaan sakit.
Rasulullah saw bersabda:
“ Apabila seorang hamba yang beriman menderita
sakit, maka Allah memerintahkan kepada para
malaikat agar menulis perbuatan yang terbaik
yang dikerjakan hamba mukmin itu pada saat
sehat dan pada saat waktu senangnya.”
Sabda Rasulullah saw tsb diriwayatkan oleh Abu
Imamah al-Bahili dan dalam hadist yang lain
Rasulullah saw bersabda :
“ Apabila seorang hamba mukmin sakit, maka
Allah mengutus 4 (empat) malaikat untuk datang
padanya.”
Allah SWT memerintahkan :
1. Malaikat pertama untuk mengambil
kekuatannya sehingga menjadi lemah.
2. Malaikat kedua untuk mengambil rasa lezatnya
makanan dari mulutnya.
3. Malaikat ketiga untuk mengambil cahaya
terang di wajahnya sehingga berubahlah wajah si
sakit menjadi pucat pasi.
4. Malaikat keempat untuk mengambil semua
dosanya , maka berubahlah si sakit menjadi suci
dari dosa.
Tatkala Allah akan menyembuhkan hamba mukmin itu, Allah SWT memerintahkan kepada
malaikat 1, 2 dan 3 untuk mengembalikan
kekuatannya, rasa lezat, dan cahaya di wajah
sang hamba mukmin, namun untuk malaikat ke 4,
Allah SWT tidak memerintahkan untuk
mengembalikan dosa-dosanya kepada hamba
mukmin, maka bersujudlah para malaikat itu
kepada Allah SWT seraya berkata :
“ Ya Allah mengapa dosa-dosa ini tidak Engkau
kembalikan? ”
Allah SWT menjawab: “ Tidak baik bagi
kemuliaan-Ku jika Aku mengembalikan dosa-
dosanya setelah Aku menyulitkan keadaan dirinya
ketika sakit. Pergilah dan buanglah dosa-dosa
tersebut ke dalam laut.”
Dengan hal demikian, maka kelak si sakit itu akan
berangkat ke alam akhirat dan keluar dari dunia
fana ini dalam keadaan suci dari dosa
sebagaimana sabda Rasulullah saw :
“ Sakit panas dalam sehari semalam, dapat
menghilangkan dosa selama setahun.”
Subhanallaah … Subhanallaah … Subhanallaah !!
“ Tiada seorang mukmin yang ditimpa oleh lelah
atau penyakit atau risau fikiran atau sedih hati,
sampaipun jika terkena duri, melainkan semua
penderitaan itu akan di jadikan penebus dosanya
oleh Allah. "
(HR Bukhari-Muslim)
“ Jika sakit seorang hamba hingga tiga hari,
maka keluar dari dosa-dosanya sebagaimana
keadaannya ketika baru lahir dari kandungan
ibunya."
(HR Ath-Thabarani)
“ Penyakit panas itu menjaga tiap mukmin dari
neraka dan panas semalam cukup dapat menebus
dosa setahun.”
(HR Al-Qadha’i)
Allohu Akbar...
Wallohualambissawab
7 Nabi Yang Ada Di Setiap Lapisan Langit
7 Nabi Yang Ada Di Setiap Lapisan Langit
Isra Miraj merupakan peristiwa besar yang dialami oleh nabi Muhammad SAW. Wajib hukumnya untuk Muslimin mengimani dan meyakini sebagai suatu kebenaran dari Allah SWT. Pada peristiwa itu Nabi Muhammad SAW bertemu Allah SWT, dan mendapat perintah menjalankan salat 5 waktu sehari.
Dalam perjalanan bertemu Sang Pencipta, Rasullulah ditemani malaikat Jibril dengan mengendarai Buraaq. Yaitu hewan putih panjang, berbadan besar melebihi keledai dan bersayap. Sekali melangkah, Buraaq bisa menempuh perjalanan sejuah mata memandang dalam sekejap.
Rasullulah SAW melewati 7 langit dan bertemu dengan para penghuni di setiap tingkatan. Kabar ini dijelaskan dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan imam Muslim dari Anas bin Malik.
1. Ketika mencapai langit tingkat pertama
Rasullulah SAW bertemu dengan manusia sekaligus wali Allah SWT pertama di muka bumi, Nabi Adam AS. Saat bertemu nabi Adam, Rasullulah sempat bertegur sapa sebelum akhirnya meninggalkan dan melanjutkan perjalanannya. Nabi Adam membekali rasullulah dengan doa, supaya rasullulah SAW selalu diberi kebaikan pada setiap urusan yang dihadapinya. Sambil mengucapkan salam, rasullulah meninggalkan langit pertama untuk menuju langit kedua.
2. Sesampainya di langit kedua
Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Isa dan Nabi Yahya. Seperti halnya di langit pertama, rasullulah disapa dengan ramah oleh kedua nabi pendahulunya. Sewaktu akan meninggalkan langit kedua, Nabi Isa dan Yahya juga mendoakan kebaikan kepada rasullulah. Kemudian rasullulah bersama Malaikat Jibril terbang lagi menuju langit ketiga.
3. Tidak disangka, di langit ketiga
Rasullulah bertemu dengan Nabi Yusuf, manusia tertampan yang pernah diciptakan Allah SWT di bumi. Dalam pertemuannya, Nabi Yusuf memberikan sebagian dari ketampanan wajahnya kepada Nabi Muhammad. Dan juga di akhir pertemuannya, Nabi Yusuf memberikan doa kebaikan kepada nabi terakhir itu.
4. Setelah berpisah dengan Nabi Yusuf di langit ketiga
Nabi Muhammad melanjutkan perjalanan dan sampailah dia ke langit keempat.
Pada tingkatan ini, rasullulah bertemu Nabi Idris. Yaitu manusia pertama yang mengenal tulisan, dan nabi yang berdakwah kepada bani Qabil dan Memphis di Mesir untuk beriman kepada Allah SWT. Seperti pertemuan dengan nabi-nabi sebelumnya, Nabi Idris memberikan doa kepada Nabi Muhammad supaya diberi kebaikan pada setiap urusan yang dilakukannya.
5. Sesampainya di langit kelima
Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Harun. Yaitu nabi yang mendampingi saudaranya, Nabi Musa berdakwah mengajak Raja Firaun yang menyebut dirinya tuhan dan kaum Bani Israil untuk beriman kepada Allah SWT.
Harun terkenal sebagai nabi yang memiliki kepandaian berbicara dan meyakinkan orang. Di langit kelima, Nabi Harun mendoakan Nabi Muhammad senantiasa selalu mendapat kebaikan pada setiap perbuatannya. Setelah bertemu, kemudian Nabi Muhammad melanjutkan perjalanannya ke langit keenam.
6. Pada langit keenam
Nabi Muhammad dan Malaikat Jibril bertemu dengan Nabi Musa. Yaitu nabi yang memiliki jasa besar dalam membebaskan Bani Israil dari perbudakan dan menuntunnya menuju kebenaran Illahi. Nabi Musa juga terkenal dengan sifatnya yang penyabar dan penyayang selama menghadapi kolot dan bebalnya perilaku Bani Israil.
Selama bertemu dengan Muhammad, Nabi Musa menyambut layaknya kedua sahabat lama yang tidak pernah bertemu. Penuh kehangatan dan keakraban. Sebelum Nabi Muhammad pamit meninggalkan langit keenam, Nabi Musa melepasnya dengan doa kebaikan.
7. Tibalah Nabi Muhammad ke langit ketujuh
Di langit ini, Nabi Muhammad bertemu dengan sahabat Allah SWT, bapaknya para nabi, Ibrahim AS. Sewaktu bertemu, Nabi Ibrahim sedang menyandarkan punggungnya ke Baitul Ma’muur, yaitu suatu tempat yang disediakan Allah SWT kepada para malaikatnya. Setiap harinya, tidak kurang dari 70 ribu malaikat masuk ke dalam.
Kemudian Nabi Ibrahim mengajak Muhammad untuk pergi ke Sidratul Muntaha sebelum bertemu dengan Allah SWT untuk menerima perintah wajib salat. Sidratul Muntaha merupakan sebuah pohon yang menandai akhir dari batas langit ke tujuh. Masih dalam hadits yang sama, rasullulah SAW menceritakan bentuk fisik dari Sidratul Muntaha, yaitu berdaun lebar seperti telinga gajah dan buahnya yang menyerupai tempayan besar.
Namun ciri fisik Sidratul Muntaha berubah ketika Allah SWT datang. Bahkan Nabi Muhammad sendiri tidak bisa berkata-kata menggambarkan keindahan pohon Sidratul Muntaha. Pada kepecayaan agama lain, Sidratul Muntaha juga diartikan sebagai pohon kehidupan.
Di Sidratul Muntaha inilah Nabi Muhammad berdialog dengan Allah SWT, untuk menerima perintah wajib salat lima waktu dalam sehari
Tentang Langit
Setidaknya ada dua buah versi pemahaman manusia tentang langit.
1. Langit Sughro (Langit Kecil)
2. Langit Kubro (Langit Besar)
Langit Sughro
Langit sughro adalah langit kecil, yaitu atmosfer yang menyelubungi bumi. Inilah pemahaman tentang langit versi pertama. Pemahaman ini berdasar pada ayat-ayat Al Quran sbb:
1. Atmosfer terdiri atas 7 lapis yaitu: Troposfer, Stratosfer, Ozonosfer, Mesosfer, Termosfer, Ionosfer dan Eksosfer
2. Hujan turun dari awan yang membawa uap air. Ayat yang mengatakan “menurunkan air hujan dari langit”, menjelaskan bahwa posisi awan berada di langit, yaitu troposfer (lapisan atmosfer yang pertama)
3. Atmosfer juga berfungsi sebagai atap pelindung dari benda-benda asing seperti batu meteor yang jatuh ke bumi. Benda asing yang menuju bumi akan terbakar karena gaya gesek berkecepatan tinggi dengan atmosfer. Selain itu, atomosfer juga melindungi dari sinar UV yang berbahaya bagi manusia. Itulah fungsi atmosfer sebagai atap, persis seperti yang tertuang dalam ayat yang mengatakan bahwa langit sebagai atap
4. Atmosfer juga berfungsi sebagi dzat yang mengembalikan (At Thariq 11). Ionosfer adalah lapisan atmosfer yang berfungsi untuk memantulkan gelombang radio. Gelombang pemancar radio dari bumi naik ke atas, dan oleh Ionosfer dikembalikan lagi ke bumi. Itulah mengapa kita dapat mendengarkan siaran radio dari belahan bumi lain seperti BBC London dsb. Hujan, juga pada dasarnya merupakan proses pengembalian air ke bumi. Uap air dari bumi naik ke atmosfer, lalu dikembalikan lagi ke bumi. Jelasnya, atmosfer berfungsi sebagai lapisan yang “mengembalikan” sebagaimana dalam ayat “Demi langit, dzat yang mengembalikan”.
Langit Kubro
Selain pemahaman tentang langit yang diartikan sebagai atmosfer bumi, langit adalah alam semesta yang lebih luas dari sekedar atmosfer. Hal ini tertuang dalam ayat sbb:
Lebih mengagumkan lagi, ternyata galaksi juga jumlahnya luar biasa banyak. Sekitar 100 milliar galaksi akan membentuk cluster galaksi. Bayangkan, betapa besarnya cluster galaksi ini! Anda bisa hitung berapa banyak bintang-bintang yang ada di sebuah cluster galaksi? Subhanallah… Inilah bukti kebesaran Allah.
Cluster galaksi pun banyak jumlahnya. Nah, bintang-bintang yang tak terhitung banyaknya itulah yang menempati langit (QS Al Buruj). Subhanallah, betapa luasnya langit…
Tentang Tujuh Langit
Sang Maha Pencipta secara tegas menginformasikan bahwa langit berjumlah tujuh. Untuk pemahaman langit versi pertama (Langit sughro), yang mendefinisikan langit adalah atmosfer, maka jelas bahwa yang dimaksud tujuh langit adalah lapisan-lapisan atmosfer yang berjumlah tujuh buah itu. Bagaimana dengan tujuh langit kubro? Inilah yang masih menjadi misteri besar bagi manusia. Ada beberapa pemahaman tentang ini. Ada yang memahami bahwa langit kubro ini juga secara fisik berlapis-lapis, sebagaimana langit sughro.
Ada juga yang memahaminya bukan sebagai lapisan fisik, tapi lapisan dimensi sebagaimana terdapat dalam buku Terpesona di Sidratil Muntaha, karya Agus Mustofa. Jika langit kubro pertama yang kita tempati berdimensi 3, maka langit ke-2, 3, 4 dst adalah alam berdimensi 4, 5, 6 dst. Pemahaman versi ini mengatakan bahwa manusia hidup di langit dimensi 3, jin hidup di alam langit dimensi 4, arwah orang awam hidup di alam langit dimensi 5, arwah para aulia, syuhada, malaikat, dan para nabi hidup di alam langit dimensi yang lebih tinggi tergantung kedudukannya. Waktu peristiwa isra miraj, nabi bertemu dengan beberapa nabi di berbagai lapisan langit. Nabi Muhammad bertemu Nabi Ibrahim di langit ke tujuh, bertemu Nabi Musa di langit ke enam. Juga bertemu dengan nabi Adam, Nabi Yusuf di lapisan langit-langit lainnya. (Agus Mustafa, Terpesona di Sidratil Muntaha).
Penghuni langit berdimensi lebih rendah tidak dapat melihat penghuni langit berdimensi lebih tinggi. Tapi penghuni langit berdimensi lebih tinggi dapat melihat penghuni langit yang berdimensi lebih rendah. Itulah sebabnya:
– Manusia tidak dapat melihat jin tapi jin dapat melihat manusia
– Kita tida bisa mendengar rintihan arwah yang sedang disiksa, tapi arwah dapat mendengar bunyi alas kaki para pengantar jenazahnya
Bagaimanapun, tentang tujuh langit adalah misteri. Hanya Sang Khalik yang tahu pasti. Wallahu alam bishowab.
Qs.2 Baqarah:29. Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan- Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
Qs.17 Israa’:44. Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.
Qs.42 Fushshilat:12. Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
Qs. 67 Mulk:3. Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang- ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?
Qs. 65 Thalaaq:12. Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan SEPERTI ITU PULA BUMI. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.
Ayat pertama bericara kepada kedua tentang dua sifat langit: bilangan langit itu, yaitu tujuh, dan bentuk langit, yaitu berlapis-lapis. Inilah arti kata thibaqan yang kita temukan di dalam kitab-kitab tafsir al-Qur’an dan kamus-kamus bahasa Arab.
Sedangkan ayat kedua menegaskan bahwa bumi itu menyerupai langit, dan hal itu diungkapkan dengan kalimat, ‘Dan seperti itu pula bumi.’ Sebagaimana langit itu berlapis-lapis, maka begitu pula bumi, dan masing-masing jumlahnya tujuh lapisan.
Nabi saw bersabda, ‘Barangsiapa yang menyerobot sejengkal tanah, maka Allah akan menimbunnya dengan tujuh lapis bumi.’ (HR Bukhari) Kata menimbun di sini diungkapkan dengan kata thawwaqa yang secara bahasa berarti meliputinya dari semua sisi.
Pertanyaannya di sini adalah: Bukankah hal ini merupakan mukjizat Nabawi yang besar? Bukankah hadits yang mulia ini telah menentukan bilangan lapisan bumi, yaitu tujuh, dan menentukan bentuk lapisan itu, yaitu meliputi dan menyelubungi.
Bahkan hadits ini memuat sinyal tentang bentuk bulat atau semi-bulat. Al-Qur’an dan Sunnah telah mendahului ilmu pengetahuan modern dalam mengungkapkan fakta yang ilmiah ini. Selain itu, al-Qur’an juga telah memberi kita penelasan yang tepat mengenai struktur bumi dengan menggunakan kata thibaqan.
Meski Rasulullah Muhammad SAW memiliki banyak mukjizat fisik seperti menyembuhkan orang lumpuh, membelah bulan, berbicara dengan binatang seperti Nabi Sulaiman, para sahabat berjalan diatas laut, memberi makan ribuan orang dengan sikit makanan, dan masih sekitar 300 mukjizat lainnya yang telah sy tulis dalam wall post 1 bulan lepas, tapi tetaplah Qur’an ialah Mukjizat terbesar & sepanjang masa.
Itulah mengapa Qur’an disebut mukjizat terbesar & sepanjang masa kerana banyak ayat Qur’an yang baru dapat dibuktikan oleh peralatan modern abad terahir. Mulai dari Astronomi, Geology, Biology, Math, chemistry, Oceanography dan segala bidang.
Sebuah Mukjizat terbesar berupa sebuah buku yang diturunkan melalui seorang Al-Amin (tak pernah berbohong) yang tak dapat membaca dizaman kuno kepada ummat terakhir yang pintar dan selalu membaca buku di zaman modern dan baru dapat dibuktikan oleh peralatan akhir zaman. Siapa lagi yg mewahyukan jika bukan PENCIPTA ALAM SEMESTA?
Jadi,,, 1 bukti lagi… ISLAM TERBUKTI BENAR….
Sedangkan ayat kedua menegaskan bahwa bumi itu menyerupai langit, dan hal itu diungkapkan dengan kalimat, ‘Dan seperti itu pula bumi.’ Sebagaimana langit itu berlapis-lapis, maka begitu pula bumi, dan masing-masing jumlahnya tujuh lapisan.
Lazimnya, pada awalnya, kita beragama cuma ikut orang tua sahaja. Kita tak fikir agama benar atau salah.
Jika kita lahir di timur dari keluarga islam, maka kita islam. Jika kita lahir di barat dari keluarga christian, maka kita christian. Jika kita lahir di Himalaya dari keluarga budha, maka kita jadi bhisksu.
19 keyakinan, meski yakin sangat dengan seyakin-yakinnya, maka tetap lah tak bermakna ada 19 Tuhan,tetap Tuhan cm 1 !
1 Tuhan bmakna 1 Agama yg sebenar,macam mana kita boleh tahu sebuah agama benar???
Jadi, dalam soalan ini kita TIDAK BICARA TENTANG KEYAKINAN, tapi kita paparkan BUKTI KEBENARAN.
Jika Islam Benar, apa buktinya?
Jika Christian Benar, apa buktinya?
Untok membuktikan sebuah agama benar, maka tak boleh ditengok dari kesalahan ummatnya, kerana ummat tetaplah manusia yg tak sempurna.
Jika di negeri muslim ramai orang miskin yg beragama islam, maka itu tak bererti islam buruk, kerana di philipin yg miskin sangat agamanya ialah katholik.
Jika di negeri muslim ramai pesalah/penjahat yg masuk lokap/penjara ialah ramai yg beragama islam, maka tak bererti islam buruk, kerana di brazil yg menjadi pesalah/napi di lokap ialah beragama christian atau katholik.
Pembuktian sebuah agama benar pun tak boleh ditengok dari pendapat orang, kerana ada ramai pendapat orang dimuka bumi ini yg satu sama lain berbeza.
Pembuktian sebuah agama benar kena dilihat dari kitabnya, jika memang kitab itu dari Tuhan, maka TAK BOLEH ada kesalahan sesikit apapun.
Mari kita sama buktikan 2 hal sahaja:
1. Bukti nyata Qur’an ialah mukjizat terbesar & sepanjang masa
2. Bukti nyata alkitab christian ramai kesalahan soalan ajaran & ayatnya
Qs.3 Ali Imran:85 Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka SEKALI-KALI TIDAK AKAN DITERIMA daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi
Qs.3 Ali Imran:19 Sesungguhnya agama disisi Allah HANYALAH Islam. Tiada berselisih orang- orang yang telah diberi Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab- Nya
Isra Miraj merupakan peristiwa besar yang dialami oleh nabi Muhammad SAW. Wajib hukumnya untuk Muslimin mengimani dan meyakini sebagai suatu kebenaran dari Allah SWT. Pada peristiwa itu Nabi Muhammad SAW bertemu Allah SWT, dan mendapat perintah menjalankan salat 5 waktu sehari.
Dalam perjalanan bertemu Sang Pencipta, Rasullulah ditemani malaikat Jibril dengan mengendarai Buraaq. Yaitu hewan putih panjang, berbadan besar melebihi keledai dan bersayap. Sekali melangkah, Buraaq bisa menempuh perjalanan sejuah mata memandang dalam sekejap.
Rasullulah SAW melewati 7 langit dan bertemu dengan para penghuni di setiap tingkatan. Kabar ini dijelaskan dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan imam Muslim dari Anas bin Malik.
1. Ketika mencapai langit tingkat pertama
Rasullulah SAW bertemu dengan manusia sekaligus wali Allah SWT pertama di muka bumi, Nabi Adam AS. Saat bertemu nabi Adam, Rasullulah sempat bertegur sapa sebelum akhirnya meninggalkan dan melanjutkan perjalanannya. Nabi Adam membekali rasullulah dengan doa, supaya rasullulah SAW selalu diberi kebaikan pada setiap urusan yang dihadapinya. Sambil mengucapkan salam, rasullulah meninggalkan langit pertama untuk menuju langit kedua.
2. Sesampainya di langit kedua
Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Isa dan Nabi Yahya. Seperti halnya di langit pertama, rasullulah disapa dengan ramah oleh kedua nabi pendahulunya. Sewaktu akan meninggalkan langit kedua, Nabi Isa dan Yahya juga mendoakan kebaikan kepada rasullulah. Kemudian rasullulah bersama Malaikat Jibril terbang lagi menuju langit ketiga.
3. Tidak disangka, di langit ketiga
Rasullulah bertemu dengan Nabi Yusuf, manusia tertampan yang pernah diciptakan Allah SWT di bumi. Dalam pertemuannya, Nabi Yusuf memberikan sebagian dari ketampanan wajahnya kepada Nabi Muhammad. Dan juga di akhir pertemuannya, Nabi Yusuf memberikan doa kebaikan kepada nabi terakhir itu.
4. Setelah berpisah dengan Nabi Yusuf di langit ketiga
Nabi Muhammad melanjutkan perjalanan dan sampailah dia ke langit keempat.
Pada tingkatan ini, rasullulah bertemu Nabi Idris. Yaitu manusia pertama yang mengenal tulisan, dan nabi yang berdakwah kepada bani Qabil dan Memphis di Mesir untuk beriman kepada Allah SWT. Seperti pertemuan dengan nabi-nabi sebelumnya, Nabi Idris memberikan doa kepada Nabi Muhammad supaya diberi kebaikan pada setiap urusan yang dilakukannya.
5. Sesampainya di langit kelima
Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Harun. Yaitu nabi yang mendampingi saudaranya, Nabi Musa berdakwah mengajak Raja Firaun yang menyebut dirinya tuhan dan kaum Bani Israil untuk beriman kepada Allah SWT.
Harun terkenal sebagai nabi yang memiliki kepandaian berbicara dan meyakinkan orang. Di langit kelima, Nabi Harun mendoakan Nabi Muhammad senantiasa selalu mendapat kebaikan pada setiap perbuatannya. Setelah bertemu, kemudian Nabi Muhammad melanjutkan perjalanannya ke langit keenam.
6. Pada langit keenam
Nabi Muhammad dan Malaikat Jibril bertemu dengan Nabi Musa. Yaitu nabi yang memiliki jasa besar dalam membebaskan Bani Israil dari perbudakan dan menuntunnya menuju kebenaran Illahi. Nabi Musa juga terkenal dengan sifatnya yang penyabar dan penyayang selama menghadapi kolot dan bebalnya perilaku Bani Israil.
Selama bertemu dengan Muhammad, Nabi Musa menyambut layaknya kedua sahabat lama yang tidak pernah bertemu. Penuh kehangatan dan keakraban. Sebelum Nabi Muhammad pamit meninggalkan langit keenam, Nabi Musa melepasnya dengan doa kebaikan.
7. Tibalah Nabi Muhammad ke langit ketujuh
Di langit ini, Nabi Muhammad bertemu dengan sahabat Allah SWT, bapaknya para nabi, Ibrahim AS. Sewaktu bertemu, Nabi Ibrahim sedang menyandarkan punggungnya ke Baitul Ma’muur, yaitu suatu tempat yang disediakan Allah SWT kepada para malaikatnya. Setiap harinya, tidak kurang dari 70 ribu malaikat masuk ke dalam.
Kemudian Nabi Ibrahim mengajak Muhammad untuk pergi ke Sidratul Muntaha sebelum bertemu dengan Allah SWT untuk menerima perintah wajib salat. Sidratul Muntaha merupakan sebuah pohon yang menandai akhir dari batas langit ke tujuh. Masih dalam hadits yang sama, rasullulah SAW menceritakan bentuk fisik dari Sidratul Muntaha, yaitu berdaun lebar seperti telinga gajah dan buahnya yang menyerupai tempayan besar.
Namun ciri fisik Sidratul Muntaha berubah ketika Allah SWT datang. Bahkan Nabi Muhammad sendiri tidak bisa berkata-kata menggambarkan keindahan pohon Sidratul Muntaha. Pada kepecayaan agama lain, Sidratul Muntaha juga diartikan sebagai pohon kehidupan.
Di Sidratul Muntaha inilah Nabi Muhammad berdialog dengan Allah SWT, untuk menerima perintah wajib salat lima waktu dalam sehari
Isra’ Miraj dan Misteri 7 Langit
Isra’ miraj adalah sebuah perjalanan spiritual lintas langit
yang menakjubkan. Sebuah perjalanan dari bumi menembus tujuh lapis
langit. Bagaimana persepsi anda tentang langit? Seberapa besar, seberapa
jauh? Dimana letaknya? Berapa lama untuk mengarunginya? Nah, hikmah
yang mesti kita ambil dari peristiwa isra miraj yang mengarungi tujuh
langit adalah agar pemahaman kita lebih baik akan makna “Allah Maha
Besar.” Langit adalah benda penuh misteri. Namun setidaknya, kita dapat
menangkap sedikit informasi tentang langit sebagaimana yang tersebut
oleh penciptanya dalam kitab suci.Tentang Langit
Setidaknya ada dua buah versi pemahaman manusia tentang langit.
1. Langit Sughro (Langit Kecil)
2. Langit Kubro (Langit Besar)
Langit Sughro
Langit sughro adalah langit kecil, yaitu atmosfer yang menyelubungi bumi. Inilah pemahaman tentang langit versi pertama. Pemahaman ini berdasar pada ayat-ayat Al Quran sbb:
“Dialah yang menurunkan air hujan dari langit” (Al An’am 99)
“Demi langit, dzat yang mengembalikan” (At Thariq 11)
“dan langit sebagai atap…” (Al Baqarah 22)
“yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis” (Al Mulk 3)
Keempat informasi tentang langit dalam ayat-ayat di atas, sama dengan ciri-ciri atmosfer bumi kita, yaitu:1. Atmosfer terdiri atas 7 lapis yaitu: Troposfer, Stratosfer, Ozonosfer, Mesosfer, Termosfer, Ionosfer dan Eksosfer
2. Hujan turun dari awan yang membawa uap air. Ayat yang mengatakan “menurunkan air hujan dari langit”, menjelaskan bahwa posisi awan berada di langit, yaitu troposfer (lapisan atmosfer yang pertama)
3. Atmosfer juga berfungsi sebagai atap pelindung dari benda-benda asing seperti batu meteor yang jatuh ke bumi. Benda asing yang menuju bumi akan terbakar karena gaya gesek berkecepatan tinggi dengan atmosfer. Selain itu, atomosfer juga melindungi dari sinar UV yang berbahaya bagi manusia. Itulah fungsi atmosfer sebagai atap, persis seperti yang tertuang dalam ayat yang mengatakan bahwa langit sebagai atap
4. Atmosfer juga berfungsi sebagi dzat yang mengembalikan (At Thariq 11). Ionosfer adalah lapisan atmosfer yang berfungsi untuk memantulkan gelombang radio. Gelombang pemancar radio dari bumi naik ke atas, dan oleh Ionosfer dikembalikan lagi ke bumi. Itulah mengapa kita dapat mendengarkan siaran radio dari belahan bumi lain seperti BBC London dsb. Hujan, juga pada dasarnya merupakan proses pengembalian air ke bumi. Uap air dari bumi naik ke atmosfer, lalu dikembalikan lagi ke bumi. Jelasnya, atmosfer berfungsi sebagai lapisan yang “mengembalikan” sebagaimana dalam ayat “Demi langit, dzat yang mengembalikan”.
Langit Kubro
Selain pemahaman tentang langit yang diartikan sebagai atmosfer bumi, langit adalah alam semesta yang lebih luas dari sekedar atmosfer. Hal ini tertuang dalam ayat sbb:
“Dan Kami hiasai langit yang dekat dengan bintang-bintang” (QS Al Mulk)
“Demi langit yang mengandung bintang-bintang” (QS Al Buruj)
Bintang terletak di luar atmosfer bumi. Matahari adalah bintang yang
paling dekat dengan bumi, dan jauh lebih besar dari bumi.
Bintang-bintang di alam semesta membentuk kelompok bintang yang disebut
dengan Galaksi. Galaksi kita bernama Bima Sakti yang memuat sekitar 100
milyard bintang-bintang. Bentuknya seperti cakram dengan diameter 80.000
tahun perjalanan cahaya. Kecepatan cahaya adalah 300.000 km/detik.
Jadi, 80.000 tahun cahaya = 80.000 x 365 x 24 x 60 x 60 x 300.000 km…
subhanallah….Lebih mengagumkan lagi, ternyata galaksi juga jumlahnya luar biasa banyak. Sekitar 100 milliar galaksi akan membentuk cluster galaksi. Bayangkan, betapa besarnya cluster galaksi ini! Anda bisa hitung berapa banyak bintang-bintang yang ada di sebuah cluster galaksi? Subhanallah… Inilah bukti kebesaran Allah.
Cluster galaksi pun banyak jumlahnya. Nah, bintang-bintang yang tak terhitung banyaknya itulah yang menempati langit (QS Al Buruj). Subhanallah, betapa luasnya langit…
Tentang Tujuh Langit
Sang Maha Pencipta secara tegas menginformasikan bahwa langit berjumlah tujuh. Untuk pemahaman langit versi pertama (Langit sughro), yang mendefinisikan langit adalah atmosfer, maka jelas bahwa yang dimaksud tujuh langit adalah lapisan-lapisan atmosfer yang berjumlah tujuh buah itu. Bagaimana dengan tujuh langit kubro? Inilah yang masih menjadi misteri besar bagi manusia. Ada beberapa pemahaman tentang ini. Ada yang memahami bahwa langit kubro ini juga secara fisik berlapis-lapis, sebagaimana langit sughro.
Ada juga yang memahaminya bukan sebagai lapisan fisik, tapi lapisan dimensi sebagaimana terdapat dalam buku Terpesona di Sidratil Muntaha, karya Agus Mustofa. Jika langit kubro pertama yang kita tempati berdimensi 3, maka langit ke-2, 3, 4 dst adalah alam berdimensi 4, 5, 6 dst. Pemahaman versi ini mengatakan bahwa manusia hidup di langit dimensi 3, jin hidup di alam langit dimensi 4, arwah orang awam hidup di alam langit dimensi 5, arwah para aulia, syuhada, malaikat, dan para nabi hidup di alam langit dimensi yang lebih tinggi tergantung kedudukannya. Waktu peristiwa isra miraj, nabi bertemu dengan beberapa nabi di berbagai lapisan langit. Nabi Muhammad bertemu Nabi Ibrahim di langit ke tujuh, bertemu Nabi Musa di langit ke enam. Juga bertemu dengan nabi Adam, Nabi Yusuf di lapisan langit-langit lainnya. (Agus Mustafa, Terpesona di Sidratil Muntaha).
Penghuni langit berdimensi lebih rendah tidak dapat melihat penghuni langit berdimensi lebih tinggi. Tapi penghuni langit berdimensi lebih tinggi dapat melihat penghuni langit yang berdimensi lebih rendah. Itulah sebabnya:
– Manusia tidak dapat melihat jin tapi jin dapat melihat manusia
– Kita tida bisa mendengar rintihan arwah yang sedang disiksa, tapi arwah dapat mendengar bunyi alas kaki para pengantar jenazahnya
Bagaimanapun, tentang tujuh langit adalah misteri. Hanya Sang Khalik yang tahu pasti. Wallahu alam bishowab.
Informasi di dalam al-Qur’an al-Karim
Al-Qur’an al-Karim, perkataan Tuhan, menuturkan kepada kita tentang
tujuh lapisan langit dan tujuh lapisan bumi di dalam dua ayat berikut:Qs.2 Baqarah:29. Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan- Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
Qs.17 Israa’:44. Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.
Qs.42 Fushshilat:12. Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
Qs. 67 Mulk:3. Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang- ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?
Qs. 65 Thalaaq:12. Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan SEPERTI ITU PULA BUMI. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.
Ayat pertama bericara kepada kedua tentang dua sifat langit: bilangan langit itu, yaitu tujuh, dan bentuk langit, yaitu berlapis-lapis. Inilah arti kata thibaqan yang kita temukan di dalam kitab-kitab tafsir al-Qur’an dan kamus-kamus bahasa Arab.
Sedangkan ayat kedua menegaskan bahwa bumi itu menyerupai langit, dan hal itu diungkapkan dengan kalimat, ‘Dan seperti itu pula bumi.’ Sebagaimana langit itu berlapis-lapis, maka begitu pula bumi, dan masing-masing jumlahnya tujuh lapisan.
Informasi dalam Sunnah
Seandainya kita meneliti hadits-hadits Rasulullah saw, maka kita
menemukan sebuah hadits yang menegaskan keberadaan tujuh lapis bumi,
maksudnya tujuh lapis yang sebagiannya membungkus sebagian yang lain.Nabi saw bersabda, ‘Barangsiapa yang menyerobot sejengkal tanah, maka Allah akan menimbunnya dengan tujuh lapis bumi.’ (HR Bukhari) Kata menimbun di sini diungkapkan dengan kata thawwaqa yang secara bahasa berarti meliputinya dari semua sisi.
Pertanyaannya di sini adalah: Bukankah hal ini merupakan mukjizat Nabawi yang besar? Bukankah hadits yang mulia ini telah menentukan bilangan lapisan bumi, yaitu tujuh, dan menentukan bentuk lapisan itu, yaitu meliputi dan menyelubungi.
Bahkan hadits ini memuat sinyal tentang bentuk bulat atau semi-bulat. Al-Qur’an dan Sunnah telah mendahului ilmu pengetahuan modern dalam mengungkapkan fakta yang ilmiah ini. Selain itu, al-Qur’an juga telah memberi kita penelasan yang tepat mengenai struktur bumi dengan menggunakan kata thibaqan.
Meski Rasulullah Muhammad SAW memiliki banyak mukjizat fisik seperti menyembuhkan orang lumpuh, membelah bulan, berbicara dengan binatang seperti Nabi Sulaiman, para sahabat berjalan diatas laut, memberi makan ribuan orang dengan sikit makanan, dan masih sekitar 300 mukjizat lainnya yang telah sy tulis dalam wall post 1 bulan lepas, tapi tetaplah Qur’an ialah Mukjizat terbesar & sepanjang masa.
Itulah mengapa Qur’an disebut mukjizat terbesar & sepanjang masa kerana banyak ayat Qur’an yang baru dapat dibuktikan oleh peralatan modern abad terahir. Mulai dari Astronomi, Geology, Biology, Math, chemistry, Oceanography dan segala bidang.
Sebuah Mukjizat terbesar berupa sebuah buku yang diturunkan melalui seorang Al-Amin (tak pernah berbohong) yang tak dapat membaca dizaman kuno kepada ummat terakhir yang pintar dan selalu membaca buku di zaman modern dan baru dapat dibuktikan oleh peralatan akhir zaman. Siapa lagi yg mewahyukan jika bukan PENCIPTA ALAM SEMESTA?
Jadi,,, 1 bukti lagi… ISLAM TERBUKTI BENAR….
Sedangkan ayat kedua menegaskan bahwa bumi itu menyerupai langit, dan hal itu diungkapkan dengan kalimat, ‘Dan seperti itu pula bumi.’ Sebagaimana langit itu berlapis-lapis, maka begitu pula bumi, dan masing-masing jumlahnya tujuh lapisan.
Lazimnya, pada awalnya, kita beragama cuma ikut orang tua sahaja. Kita tak fikir agama benar atau salah.
Jika kita lahir di timur dari keluarga islam, maka kita islam. Jika kita lahir di barat dari keluarga christian, maka kita christian. Jika kita lahir di Himalaya dari keluarga budha, maka kita jadi bhisksu.
19 keyakinan, meski yakin sangat dengan seyakin-yakinnya, maka tetap lah tak bermakna ada 19 Tuhan,tetap Tuhan cm 1 !
1 Tuhan bmakna 1 Agama yg sebenar,macam mana kita boleh tahu sebuah agama benar???
Jadi, dalam soalan ini kita TIDAK BICARA TENTANG KEYAKINAN, tapi kita paparkan BUKTI KEBENARAN.
Jika Islam Benar, apa buktinya?
Jika Christian Benar, apa buktinya?
Untok membuktikan sebuah agama benar, maka tak boleh ditengok dari kesalahan ummatnya, kerana ummat tetaplah manusia yg tak sempurna.
Jika di negeri muslim ramai orang miskin yg beragama islam, maka itu tak bererti islam buruk, kerana di philipin yg miskin sangat agamanya ialah katholik.
Jika di negeri muslim ramai pesalah/penjahat yg masuk lokap/penjara ialah ramai yg beragama islam, maka tak bererti islam buruk, kerana di brazil yg menjadi pesalah/napi di lokap ialah beragama christian atau katholik.
Pembuktian sebuah agama benar pun tak boleh ditengok dari pendapat orang, kerana ada ramai pendapat orang dimuka bumi ini yg satu sama lain berbeza.
Pembuktian sebuah agama benar kena dilihat dari kitabnya, jika memang kitab itu dari Tuhan, maka TAK BOLEH ada kesalahan sesikit apapun.
Mari kita sama buktikan 2 hal sahaja:
1. Bukti nyata Qur’an ialah mukjizat terbesar & sepanjang masa
2. Bukti nyata alkitab christian ramai kesalahan soalan ajaran & ayatnya
Qs.3 Ali Imran:85 Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka SEKALI-KALI TIDAK AKAN DITERIMA daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi
Qs.3 Ali Imran:19 Sesungguhnya agama disisi Allah HANYALAH Islam. Tiada berselisih orang- orang yang telah diberi Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab- Nya
4 Nabi Yang Masih Hidup (Khidr, Ilyas, Isa dan Idris a.s
4 Nabi Yang Masih Hidup Khidr, Ilyas, Isa dan Idris a.s.
4 Nabi yang masih hidup dan tetap diberi
rizqi dari khazanah Allah Swt. Mereka adalah golongan yang dikhususkan
oleh Allah swt. 2 Nabi Ada dibumi yaitu Nabi Khidr dan Nabi Ilyas a.s.
Ditempatkan di bagian bumi yang khusus Allah Maha Tahu yang mengetahui
tempat itu. 2 Nabi ada di langit yaitu Nabi Isa dan Nabi Idris a.s.
Ditempatkan di bagian langit yang khusus yang Allah Maha Tahu
mengetahui tempat itu.
Untuk menjelaskan hal ini, kami jelaskan 5 peringkat hayah (kehidupan). Satu pandangan Bediuzzaman Said Nursi
di dalam Maktubat, al-Maktub al-Awwal, dari koleksi Rasail al-Nur.
Nursi menjawab adakah Sayyidina Khidr masih hidup? Nursi menjawab ya
kerana ‘hayah’ itu 5 peringkat. Nabi Khidr di peringkat kedua.
5 Peringkat itu ialah:
- Kehidupan kita sekarang yang banyak terikat pada masa dan tempat.
- Kehidupan Sayyidina Khidr dan Sayyidina Ilyas. Mereka mempunyai sedikit kebebasan dari ikatan seperti kita. Mereka boleh berada di banyak tempat dalam satu masa, boleh makan dan minum bila mereka mau. Para Awliya’dan ahli kasyaf telah meriwayatkan secara mutawatir akan wujudnya ‘hayah’ di peringkat ini. Sehingga di dalam maqam ‘walayah’ ada dinamakan maqam Khidr.
- Peringkat ketiga ini seperti kehidupan Nabi Idris dan Nabi Isa. Nursi kata, peringkat ini kehidupan nurani yang menghampiri hayah malaikat.
- Peringkat ini pula ialah kehidupan para syuhada’. Mereka tidak mati, tetapi mereka hidup seperti disebut dalam al-Qur’an. Ustaz Nursi sendiri pernah musyahadah peringkat kehidupan ini.
- Dan yang tingkat Hayah ini atau kehidupan rohani sekalian ahli kubur yang meninggal
Wallahhua’lam. Subhanaka la ‘ilma lana innaka antal ‘alimul hakim
Berikut ini kami nukilkan kisahnya :
Bukhari, Ibn al-Mandah, Abu Bakar
al-Arabi, Abu Ya’la, Ibn al-Farra’, Ibrahim al-Harbi dan lain-lain
berpendapat, Nabi Khidir a.s. tidak lagi hidup dengan jasadnya, ia telah
wafat. Yang masih tetap hidup adalah ruhnya saja, iaitu sebagaimana
firman Allah:
“Kami tidak menjadikan seorang pun sebelum engkau (hai Nabi), hidup kekal abadi.” (al-Anbiya’: 34)
Hadith marfu’ dari Ibn Umar dan Jabir (r.a.) menyatakan:
“Setelah lewat seratus tahun, tidak seorang pun yang sekarang masih hidup di muka bumi.”
Ibn al-Å alah, al-Tsa’labi, Imam al-Nawawi, al-Hafiz Ibn Hajar al-Asqalani
dan kaum Sufi pada umumnya; demikian juga jumhurul-‘ulama’ dan ahl
al-Å¡alah (orang-orang saleh), semua berpendapat, bahawa Nabi Khidir a.s.
masih hidup dengan jasadnya, ia akan meninggal dunia sebagai manusia
pada akhir zaman. Ibn Hajar al-Asqalani di dalam Fath al-Bari
menyanggah pendapat orang-orang yang menganggap Nabi Khidir a.s. telah
wafat, dan mengungkapkan makna hadith yang tersebut di atas, iaitu
huraian yang menekankan, bahawa Nabi Khidir a.s. masih hidup sebagai
manusia. Ia manusia makhsus (dikhususkan Allah), tidak termasuk dalam
pengertian hadits di atas.
Mengenai itu kami berpendapat:
- Kekal bererti tidak terkena kematian. Kalau Nabi Khidir a.s. dinyatakan masih hidup, pada suatu saat ia pasti akan wafat. Dalam hal itu, ia tidak termasuk dalam pengertian ayat al-Qur’an yang tersebut di atas selagi ia akan wafat pada suatu saat.
- Kalimat ‘di muka bumi’ yang terdapat dalam hadith tersebut, bermaksud adalah menurut ukuran yang dikenal orang Arab pada masa itu (dahulu kala) mengenai hidupnya seorang manusia di dunia. Dengan demikian maka Nabi Khidir a.s. dan bumi tempat hidupnya tidak termasuk ‘bumi’ yang disebut dalam hadith di atas, kerana ‘bumi’ tempat hidupnya tidak dikenal orang-orang Arab.
- Yang dimaksud dalam hal itu ialah generasi Rasulullah s.a.w. terpisah sangat jauh dari masa hidupnya Nabi Khidir a.s. Demikian menurut pendapat Ibn Umar, iaitu tidak akan ada seorang pun yang mendengar bahawa Nabi Khidir a.s. wafat setelah usianya lewat seratus tahun. Hal itu terbukti dari wafatnya seorang bernama Abu al-Thifl Amir, satu-satunya orang yang masih hidup setelah seratus tahun sejak adanya kisah tentang Nabi Khidir a.s.
- Apa yang dimaksud ‘yang masih hidup’ dalam hadith tersebut ialah: tidak ada seorang pun dari kalian yang pernah melihatnya atau mengenalnya. Itu memang benar juga.
- Ada pula yang mengatakan, bahawa yang dimaksud kalimat tersebut (yang masih hidup) ialah menurut keumuman (ghalib) yang berlaku sebagai kebiasaaan. Menurut kebiasaan amat sedikit jumlah orang yang masih hidup mencapai usia seratus tahun. Jika ada, jumlah mereka sangat sedikit dan menyimpang dari kaedah kebiasaaan; seperti yang ada di kalangan orang-orang Kurdistan, orang-orang Afghanistan, orang-orang India dan orang-orang dari penduduk Eropah Timur.
Nabi Khidir a.s. masih hidup dengan jasadnya atau dengan jasad yang baru.
Dari semua pendapat tersebut, dapat
disimpulkan: Nabi Khidir a.s. masih hidup dengan jasad dan ruhnya, itu
tidak terlalu jauh dari kemungkinan sebenarnya. Tegasnya, Nabi Khidir
a.s masih hidup; atau, ia masih hidup hanya dengan ruhnya, mengingat
kekhususan sifatnya.
Ruhnya lepas meninggalkan Alam Barzakh
berkeliling di alam dunia dengan jasadnya yang baru (mutajassidah).
Itupun tidak terlalu jauh dari kemungkinan sebenarnya. Dengan demikian
maka pendapat yang menganggap Nabi Khidir a.s. masih hidup atau telah
wafat, berkesimpulan sama; iaitu: Nabi Khidir a.s. masih hidup dengan
jasadnya sebagai manusia, atau, hidup dengan jasad ruhi (ruhani). Jadi,
soal kemungkinan bertemu dengan Nabi Khidir a.s. atau melihatnya adalah
benar sebenar-benarnya. Semua riwayat mengenai Nabi Khidir a.s. yang
menjadi pembicaraan ahlullah (orang-orang bertaqwa dan dekat dengan
Allah S.W.T.) adalah kenyataan yang benar terjadi.
Silakan lihat kitab UÅ¡ul al-WuÅ¡ul karya Imam al-Ustaz Muhammad Zaki Ibrahim, Jilid I, Bab: Kisah Khidir Bainas-Å ufiyah Wa al-‘Ulama’. Dipetik dengan sedikit perubahan dari al-Hamid al-Husaini, al-Bayan al-Syafi Fi Mafahimil Khilafiyah; Liku-liku Bid‘ah dan Masalah Khilafiyah (Singapura: Pustaka Nasional Pte Ltd, 1998, m.s. 488).
Banyak sekali riwayat-riwayat tentang
Nabi Khidr dalam kitab-kitab yang mu’tabar. Ada riwayat yang mengatakan
bahwa Nabi khidr masih hidup dan mati ditangan Dajjal.
Dajjal akan menangkap seorang pemuda beriman. Kemudian dajjal
menyuruhnya untuk menyembahnya, tapi pemuda itu menolak dan tetap
beriman pada Allah. Lalu Dajjal membunuhnya dan membelahnya menjadi Dua.
satu Bagian Dilempar sejauh mata memandang dan satu bagian dilempar
sejauh mata memandang kesebelah lainnya. Kemudian Dajjal menghidupkan
kembali pemuda itu. dajjal menyuruhnya agar beriman kepadanya karena ia
telah mematikannya lalu menghidupkannya. Maka pemuda itu tidak mau dan
tetap beriman kepada Allah.
Pemuda itu bahkan mengatakan “Kamu
benar-benar Dajjal!!”. Lalu Dajjal mewafatkannya lagi. Ada riwayat yang
mengatakan pemuda beriman ini adalah Nabi Khidr a.s. (wallahua’lam).
Jumhur ulama Ahlus Sunnah wal Jama`ah
memfatwakan bahawa Nabi Khidhir a.s. masih hidup dan hanya golongan
minoriti sahaja yang mengatakan baginda telah wafat. Aku nukilkan di
sini tulisan Imam an-Nawawi dalam “Syarah Muslim” juzuk ke – 15,
mukasurat 135 – 136 pada Bab min
Fadhail al-Khidhir s.a.w., beliau
menyatakan: "Jumhur Ulama berpendapat bahawasanya
dia (yakni Sayyidina Khidhir) hayyun maujudun baina adzharina (hidup dan
wujud di kalangan kita, yakni di masa kita ini) dan pendapat ini telah
disepakati oleh para shufi dan ahlush sholah wal ma’rifah (orang-orang
ahli kebajikan dan ma’rifah). Cerita-cerita mereka mengenai melihat dan
bertemu dengan baginda dan mengambil pengajaran serta bersoal-jawab
dengan baginda, dan kehadiran baginda di tempat-tempat yang mulia dan
tempat-tempat kebajikan adalah terlalu banyak daripada boleh dihitung
dan terlalu masyhur daripada boleh ditutup. Dan telah berkata asy-Syaikh
Abu ‘Umar bin ash-Sholah: “Dia (yakni Nabi Khidhir) hidup menurut
jumhur ulama dan orang-orang sholeh dan orang awam adalah beserta mereka
dalam pegangan ini”. Dia juga berkata: “Bahawasanya adalah satu
pandangan yang ganjil daripada sesetengah muhadditsin pada mengingkari
hal ini (yakni sebahagian ahli hadits mengingkari bahawa Nabi Khidhir
masih hidup).
Jadi Imam an-Nawawi dengan jelas
menyatakan bahwa Jumhur Ulama berpegang dengan pendapat bahawa Nabi
Khidhir a.s. masih hidup dan belum mati lagi. Bagaimana rupa kehidupan
baginda, Allah sahaja yang Maha Mengetahui dan Maha Berkuasa. Hidup atau
matinya baginda sekarang bukanlah perkara besar dan tidak harus
dijadikan perbalahan sesama umat. Nak percaya baginda masih hidup, tidak
ada masalah kerana itulah pendapat jumhur ulama dan yang nak percaya
bahawa baginda telah wafat pun tidak menjadi masalah kerana sesetengah
ulama dan ahli hadits berpendapat sedemikian seperti Imam al-Bukhari.
Dan aku nak pesan kat sini agar sesiapa yang percaya jangan pulak mudah
sangat men’claim’ telah bertemu dengan Nabi Khidhir. Dalam bermu’amalah
dengan manusia aku teringat kalam hikmah as-Sajjad Imam Ali Zainal
‘Abidin di mana dia berpesan : “Anggaplah setiap orang yang engkau temui
itu Nabi Khidhir”. Sebenarnya hikmah kalam ini bertujuan untuk
membaikkan budipekerti serta baik mu’amalah dan mujammalah sesama anak
Adam. Allahu ‘alam.
************************************************************************
2. Nabi Ilyas a.s.
Ketika sedang berehat datanglah malaikat
kepada Nabi Ilyas A.S. Malaikat itu datang untuk menjemput ruhnya.
Mendengar berita itu, Ilyas menjadi sedih dan menangis.
“Mengapa engkau bersedih?” tanya malaikat maut.
“Tidak tahulah.” Jawab Ilyas.
“Apakah engkau bersedih kerana akan meninggalkan dunia dan takut menghadapi maut?” tanya malaikat.
“Tidak. Tiada sesuatu yang aku sesali kecuali kerana aku menyesal tidak boleh lagi berzikir kepada Allah, sementara yang masih hidup boleh terus berdzikir memuji Allah,” jawab Ilyas.
“Mengapa engkau bersedih?” tanya malaikat maut.
“Tidak tahulah.” Jawab Ilyas.
“Apakah engkau bersedih kerana akan meninggalkan dunia dan takut menghadapi maut?” tanya malaikat.
“Tidak. Tiada sesuatu yang aku sesali kecuali kerana aku menyesal tidak boleh lagi berzikir kepada Allah, sementara yang masih hidup boleh terus berdzikir memuji Allah,” jawab Ilyas.
Saat itu Allah lantas menurunkan wahyu
kepada malaikat agar menunda pencabutan nyawa itu dan memberi kesempatan
kepada Nabi Ilyas berzikir sesuai dengan permintaannya. Nabi Ilyas
ingin terus hdup semata-mata kerana ingin berzikir kepada Allah. Maka
berzikirlah Nabi Ilyas sepanjang hidupnya.
“Biarlah dia hidup di taman untuk berbisik dan mengadu serta berzikir kepada-Ku sampai akhir nanti.” Kata Allah.
“Biarlah dia hidup di taman untuk berbisik dan mengadu serta berzikir kepada-Ku sampai akhir nanti.” Kata Allah.
************************************************************************
3. Nabi Idris a.s.
Diriwayatkan Nabi Idris as. telah naik ke
langit pada hari Isnin. Peristiwa naiknya Nabi Idris as. ke langit ini,
telah dijelaskan oleh Allah SWT dalam Al-Quran.
Firman Allah SWT bermaksud:
“Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada
mereka) kisah, Idris yang tersebut di dalam Al-Quran. Sesungguhnya ia
adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi. Dan Kami telah
mengangkatnya ke martabat yang tinggi.” (Maryam: 56-57)
Nama Nabi Idris as. yang sebenarnya
adalah ‘Akhnukh’. Sebab beliau dinamakan Idris, kerana beliau banyak
membaca, mempelajari (tadarrus) kitab Allah SWT.
Setiap hari Nabi Idris menjahit qamis
(baju kemeja), setiap kali beliau memasukkan jarum untuk menjahit
pakaiannya, beliau mengucapkan tasbih. Jika pekerjaannya sudah selesai,
kemudian pakaian itu diserahkannya kepada orang yang menempahnya dengan
tanpa meminta upah. Walaupun demikian, Nabi Idris masih sanggup
beribadah dengan amalan yang sukar untuk digambarkan. Sehingga Malaikat
Maut sangat rindu berjumpa dengan beliau.
Kemudian Malaikat Maut bermohon kepada
Allah SWT, agar diizinkan untuk pergi menemui Nabi Idris as. Setelah
memberi salam, Malaikat pun duduk.
Nabi Idris as. mempunyai kebiasaan
berpuasa sepanjang masa. Apabila waktu berbuka telah tiba, maka
datanglah malaikat dari Syurga membawa makanan Nabi Idris, lalu beliau
menikmati makanan tersebut.
Kemudian baginda beribadah sepanjang
malam. Pada suatu malam Malaikat Maut datang menemuinya, sambil membawa
makanan dari Syurga. Nabi Idris menikmati makanan itu. Kemudian Nabi
Idris berkata kepada Malaikat Maut: “Wahai tuan, marilah kita nikmati
makanan ini bersama-sama.” Tetapi Malaikat itu menolaknya.
Nabi Idris terus melanjutkan ibadahnya,
sedangkan Malaikat Maut itu dengan setia menunggu sampai terbit
matahari. Nabi Idris merasa heran melihat sikap Malaikat itu. Kemudian
beliau berkata: “Wahai tuan, mahukah tuan bersiar-siar bersama saya
untuk melihat keindahan alam persekitaran? Malaikat Maut menjawab:
Baiklah Wahai Nabi Allah Idris.”
Maka berjalanlah keduanya melihat alam
persekitaran dengan berbagai jenis tumbuh-tumbuhan hidup di situ.
Akhirnya ketika mereka sampai pada suatu kebun, maka Malaikat Maut
berkata kepada Nabi Idris as.:
“Wahai Idris, adakah tuan izinkan saya
untuk mengambil ini untuk saya makan? Nabi Idris pun menjawab:
Subhanallah, mengapa malam tadi tuan tidak mahu memakan makanan yang
halal, sedangkan sekarang tuan mahu memakan yang haram?”
Kemudian Malaikat Maut dan Nabi Idris
meneruskan perjalanan mereka. Tidak terasa oleh mereka bahawa mereka
telah bersiar-siar selama empat hari. Selama mereka bersahabat, Nabi
Idris menemui beberapa keanehan pada diri temannya itu. Segala
tindak-tanduknya berbeza dengan sifat-sifat manusia biasa. Akhirnya Nabi
Idris tidak dapat menahan hasrat ingin tahunya itu.
Kemudian beliau bertanya: “Wahai tuan, bolehkah saya tahu, siapakah tuan yang sebenarnya?
Saya adalah Malaikat Maut.”
“Tuankah yang bertugas mencabut semua nyawa makhluk?”
“Benar ya Idris.”
“Sedangkan tuan bersama saya selama empat hari, adakah tuan juga telah mencabut nyawa-nyawa makhluk?”
“Wahai Idris, selama empat hari ini
banyak sekali nyawa yang telah saya cabut. Roh makhluk-makhluk itu
bagaikan hidangan di hadapanku, aku ambil mereka bagaikan seseorang
sedang menyuap-nyuap makanan.”
“Wahai Malaikat, apakah tujuan tuan datang, apakah untuk ziarah atau untuk mencabut nyawaku?”
“Saya datang untuk menziarahimu dan Allah SWT telah mengizinkan niatku itu.”
“Wahai Malaikat Maut, kabulkanlah satu
permintaanku kepadamu, yaitu agar tuan mencabut nyawaku, kemudian tuan
mohonkan kepada Allah agar Allah menghidupkan saya kembali, supaya aku
dapat menyembah Allah setelah aku merasakan dahsyatnya sakaratul maut
itu.”
Malaikat Maut pun menjawab: “Sesungguhnya saya tidaklah mencabut nyawa seseorang pun, melainkan hanya dengan keizinan Allah.”
Lalu Allah SWT mewahyukan kepada Malaikat
Maut, agar ia mencabut nyawa Idris as. Maka dicabutnyalah nyawa Idris
saat itu juga. Maka Nabi Idris pun merasakan kematian ketika itu.
Di waktu Malaikat Maut melihat kematian
Nabi Idris itu, maka menangislah ia. Dengan perasaan hiba dan sedih ia
bermohon kepada Allah supaya Allah menghidupkan kembali sahabatnya itu.
Allah mengabulkan permohonannya, dan Nabi Idris pun dihidupkan oleh
Allah SWT kembali.
Kemudian Malaikat Maut memeluk Nabi Idris, dan ia bertanya: “Wahai saudaraku, bagaimanakah tuan merasakan kesakitan maut itu? “
“Bila seekor binatang dilapah kulitnya ketika ia masih hidup, maka sakitnya maut itu seribu kali lebih sakit daripadanya.
“Padahal-kelembutan yang saya lakukan
terhadap tuan, ketika saya mencabut nyawa tuan itu, belum pernah saya
lakukan terhadap sesiapa pun sebelum tuan.”
“Wahai Malaikat Maut, saya mempunyai
permintaan lagi kepada tuan, yaitu saya sungguh-sungguh berhasrat
melihat Neraka, supaya saya dapat beribadah kepada Allah SWT lebih
banyak lagi, setelah saya menyaksikan dahsyatnya api neraka itu.”
“Wahai Idris as. saya tidak dapat pergi ke Neraka jika tanpa izin dari Allah SWT.”
Akhirnya Allah SWT mewahyukan kepada
Malaikat Maut agar ia membawa Nabi Idris ke dalam Neraka. Maka pergilah
mereka berdua ke Neraka. Di Neraka itu, Nabi Idris as. dapat melihat
semua yang diciptakan Allah SWT untuk menyiksa musuh-musuh-Nya. Seperti
rantai-rantai yang panas, ular yang berbisa, kala, api yang membara,
timah yang mendidih, pokok-pokok yang penuh berduri, air panas yang
mendidih dan lain-lain.
Setelah merasa puas melihat keadaan
Neraka itu, maka mereka pun pulang. Kemudian Nabi Idris as. berkata
kepada Malaikat Maut: “Wahai Malaikat Maut, saya mempunyai hajat yang
lain, yaitu agar tuan dapat menolong saya membawa masuk ke dalam Syurga.
Sehingga saya dapat melihat apa-apa yang telah disediakan oleh Allah
bagi kekasih-kekasih-Nya. Setelah itu saya pun dapat meningkatkan lagi
ibadah saya kepada Allah SWT. Saya tidak dapat membawa tuan masuk ke
dalam Syurga, tanpa perintah dari Allah SWT.” Jawab Malaikat Maut.
Lalu Allah SWT pun memerintahkan kepada
Malaikat Maut supaya ia membawa Nabi Idris masuk ke dalam Syurga.
Kemudian pergilah mereka berdua, sehingga mereka sampai di pintu Syurga
dan mereka berhenti di pintu tersebut.
Dari situ Nabi Idris dapat melihat
pemandangan di dalam Syurga. Nabi Idris dapat melihat segala macam
kenikmatan yang disediakan oleh Allah SWT untuk para wali-waliNya.
Berupa buah-buahan, pokok-pokok yang indah dan sungai-sungai yang
mengalir dan lain-lain.
Kemudian Nabi Idris berkata: “Wahai
saudaraku Malaikat Maut, saya telah merasakan pahitnya maut dan saya
telah melihat dahsyatnya api Neraka. Maka mahukah tuan memohonkan kepada
Allah untukku, agar Allah mengizinkan aku memasuki Syurga untuk dapat
meminum airnya, untuk menghilangkan kesakitan mati dan dahsyatnya api
Neraka?”
Maka Malaikat Maut pun bermohon kepada
Allah. Kemudian Allah memberi izin kepadanya untuk memasuki Syurga dan
kemudian harus keluar lagi. Nabi Idris pun masuk ke dalam Syurga, beliau
meletakkan kasutnya di bawah salah satu pohon Syurga, lalu ia keluar
kembali dari Syurga. Setelah beliau berada di luar, Nabi Idris berkata
kepada Malaikat Maut:
“Wahai Malaikat Maut, aku telah meninggalkan kasutku di dalam Syurga. Malaikat Maut pun berkata: Masuklah ke dalam Syurga, dan ambil kasut tuan.”
“Wahai Malaikat Maut, aku telah meninggalkan kasutku di dalam Syurga. Malaikat Maut pun berkata: Masuklah ke dalam Syurga, dan ambil kasut tuan.”
Maka masuklah Nabi Idris, namun beliau
tidak keluar lagi, sehingga Malaikat Maut memanggilnya: “Ya Idris,
keluarlah!. Tidak, wahai Malaikat Maut, kerana Allah SWT telah berfirman
bermaksud: “Setiap yang berjiwa akan merasakan mati.” (Ali-Imran: 185)
Sedangkan saya telah merasakan kematian.
Dan Allah berfirman yang bermaksud: “Dan tidak ada seorang pun
daripadamu, melainkan mendatangi Neraka itu.” (Maryam: 71)
Dan saya pun telah mendatangi Neraka itu.
Dan firman Allah lagi yang bermaksud: “… Dan mereka sekali-kali tidak
akan dikeluarkan daripadanya (Syurga).” (Al-Hijr: 48)
Maka Allah menurunkan wahyu kepada
Malaikat Maut itu: “Biarkanlah dia, kerana Aku telah menetapkan di
azali, bahawa ia akan bertempat tinggal di Syurga.”
Allah menceritakan tentang kisah Nabi
Idris ini kepada Rasulullah SAW dengan firman-Nya bermaksud: “Dan
ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris yang tersebut di
dalam Al-Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan
dan seorang Nabi. Dan kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.”
(Maryam: 56-57)
************************************************************************
4. Kisah Nabi ‘Isa a.s.
Seorang lagi Nabi Allah yang diceritakan
dari kecil di dalam al-Qur’an ialah Isa. Baginda diutus kepada kaum Bani
Israil dengan kitab Injil yang diturunkan sebelum al-Qur’an.
Di dalam al-Qur’an, Nabi Isa disebut dengan empat panggilan iaitu Isa, Isa putera Mariam, putera Mariam, dan al-Masih.
Ibunya seorang yang sangat dimuliakan
Allah. Dia memilihnya di atas semua perempuan di semua alam. Firman-Nya,
“Dan ketika malaikat-malaikat berkata, ‘Wahai Mariam, Allah memilih
kamu, dan membersihkan kamu, dan Dia memilih kamu di atas semua
perempuan di semua alam’” (3:42).
Mariam, ibu Nabi Isa, telah menempuh satu
ujian yang amat berat daripada Allah. Dia dipilih untuk melahirkan
seorang Nabi dengan tanpa disentuh oleh seseorang lelaki. Dia adalah
seorang perempuan yang suci.
Kelahiran
Kelahiran Nabi Isa merupakan suatu
mukjizat kerana dilahirkan tanpa bapa. Kisahnya diceritakan di dalam
al-Qur’an. Di sini, ceritanya bermula dari kunjungan malaikat kepada
Mariam atas perintah Allah. Ketika itu, malaikat menyerupai manusia
dengan tanpa cacat. Kemunculan malaikat membuat Mariam menjadi takut
lalu berkata,
“Aku berlindung pada Yang Pemurah daripada kamu, jika kamu bertakwa (takut kepada Tuhan)!’
Dia (malaikat) berkata, ‘Aku hanyalah
seorang rasul yang datang daripada Pemelihara kamu, untuk memberi kamu
seorang anak lelaki yang suci.’” (19:18-19)
Pada ayat yang lain, diceritakan bahawa
malaikat yang datang itu telah memberi nama kepada putera yang bakal
dilahirkan. Nama itu diberi oleh Allah, dan dia (Isa) akan menjadi
terhormat di dunia dan akhirat sambil berkedudukan dekat dengan Tuhan.
Ayatnya berbunyi:
“Wahai Mariam, Allah menyampaikan kepada
kamu berita gembira dengan satu Kata daripada-Nya, yang namanya
al-Masih, Isa putera Mariam, terhormat di dunia dan di akhirat, daripada
orang-orang yang didekatkan.” (3:45)
Kemudian Mariam bertanya,
“Bagaimanakah aku akan ada seorang anak
lelaki sedang tiada seorang manusia pun menyentuhku, dan bukan juga aku
seorang jalang?” (19:20)
Malaikat menjawab,
“Dia (Allah) berkata, ‘Begitulah;
Pemelihara kamu telah berkata, ‘Itu mudah bagi-Ku; dan supaya Kami
membuat dia satu ayat (tanda) bagi manusia, dan satu pengasihan daripada
Kami; ia adalah perkara yang telah ditentukan’” (19:21).
Maka lahirlah Isa putera Mariam lebih
enam ratus tahun sebelum Nabi Muhammad dilahirkan. Allah membuat Nabi
Isa dan ibunya satu ayat (tanda) bagi manusia, iaitu tanda untuk
menunjukkan kebesaran-Nya (23:50).
Kerasulan dan Kenabian
Isa adalah seorang Nabi dan juga seorang
Rasul. Baginda dan beberapa orang rasul telah dilebihkan Allah daripada
rasul-rasul lain. Ada yang Dia berkata-kata kepadanya, ada yang Dia
menaikkan darjat, dan bagi Isa, Dia memberi bukti-bukti yang jelas serta
mengukuhkannya dengan Roh Suci. Firman-Nya:
“Dan rasul-rasul itu, sebahagian Kami
melebihkan di atas sebahagian yang lain. Sebahagian ada yang kepadanya
Allah berkata-kata, dan sebahagian Dia menaikkan darjat. Dan Kami
memberikan Isa putera Mariam bukti-bukti yang jelas, dan Kami
mengukuhkan dia dengan Roh Qudus (Suci).” (2:253)
Namun begitu, manusia dilarang oleh Allah untuk membeza-bezakan antara para rasul dan Nabi. Larangan itu berbunyi,
“Katakanlah, ‘Kami percaya kepada Allah,
dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada
Ibrahim, dan Ismail, dan Ishak, dan Yaakub, dan puak-puak, dan apa yang
diberi kepada Musa, dan Isa, dan apa yang diberi kepada Nabi-Nabi
daripada Pemelihara mereka. Kami tidak membeza-bezakan seorang pun
antara mereka, dan kepada-Nya kami muslim.’” (2:136)
Akibat membeza-bezakan Nabi atau Rasul
dapat dilihat pada hari ini, iaitu Nabi Isa dipercayai oleh sesetengah
pihak sebagai Tuhan atau anak Tuhan, dan Nabi Muhammad, dianggap macam
Tuhan, yang berhak membuat hukum agama.
Ajaran
Oleh kerana Isa seorang Nabi baginda
diberi sebuah Kitab, Injil, yang mengandungi petunjuk dan cahaya untuk
menjadi pegangan Bani Israil. Selain menyuruh Bani Israil menyembah
Allah dengan mentaati Injil, baginda mengesahkan kitab Taurat yang
diturunkan sebelumnya. Dua firman Allah menjelaskannya di sini,
berbunyi:
“Dan Kami mengutus, menyusuli jejak-jejak
mereka, Isa putera Mariam, dengan mengesahkan Taurat yang sebelumnya;
dan Kami memberinya Injil, di dalamnya petunjuk dan cahaya,” (5:46) dan,
“Aku (Isa) hanya mengatakan kepada mereka
apa yang Engkau memerintahkan aku dengannya: ‘Sembahlah Allah,
Pemelihara aku dan Pemelihara kamu.’” (5:117)
Turut disebut di dalam Injil (dan Taurat)
ialah berita mengenai kedatangan seorang Nabi berbangsa Arab, atau
ummiy (7:157), dan janji dikurniakan Taman atau Syurga bagi orang-orang
yang berperang di jalan Allah (9:111). Janji itu juga didapati di dalam
Taurat dan al-Qur’an.
Ketika baginda diutus, manusia sedang
berselisih dalam hal agama. Maka kedatangannya adalah juga untuk
memperjelaskan apa yang diperselisihkan. Firman Allah:
“dia (Isa) berkata, ‘Aku datang kepada
kamu dengan kebijaksanaan, dan supaya aku memperjelaskan kepada kamu
sebahagian apa yang dalamnya kamu memperselisihkan; maka kamu takutilah
Allah, dan taatlah kepadaku.’” (43:63)
Baginda juga memberitahu tentang
kedatangan seorang rasul selepas baginda, yang namanya akan dipuji. Ayat
yang mengisahkannya berbunyi:
“Wahai Bani Israil, sesungguhnya aku
(Isa) rasul Allah kepada kamu, mengesahkan Taurat yang sebelum aku, dan
memberi berita gembira dengan seorang rasul yang akan datang selepas
aku, namanya ahmad (dipuji).” (61:6)
Pengikut Setia
Seperti Nabi atau Rasul yang lain,
baginda mempunyai pengikut-pengikut yang setia dan juga yang tidak setia
atau yang menentang. Pengikut-pengikutnya yang setia percaya kepada
Allah dan kepadanya. Mereka adalah muslim. Firman Allah:
“Dan ketika Aku mewahyukan
pengikut-pengikut yang setia, ‘Percayalah kepada-Ku, dan rasul-Ku’;
mereka berkata, ‘Kami percaya, dan saksilah Engkau akan kemusliman
kami.’” (5:111)
Pengikut-pengikut yang setia pula menjadi penolong-penolong, bukan baginya tetapi bagi Allah. Firman-Nya:
“Berkatalah pengikut-pengikutnya yang
setia, ‘Kami akan menjadi penolong-penolong Allah; kami percaya kepada
Allah, dan saksilah kamu akan kemusliman kami.’” (3:52)
Begitu juga bagi pengikut-pengikut setia
Nabi-Nabi lain, termasuk Muhammad. Semuanya menjadi penolong-penolong
Allah, untuk melaksana dan menyampaikan mesej-Nya. Firman Allah:
“Wahai orang-orang yang percaya, jadilah
kamu penolong-penolong Allah, sebagaimana Isa putera Mariam berkata
kepada pengikut-pengikut yang setia, ‘Siapakah yang akan menjadi
penolong-penolong aku bagi Allah?’ Pengikut-pengikut yang setia berkata,
‘Kami akan menjadi penolong-penolong Allah.’” (61:14)
Walau bagaimana pun, pengikut-pengikut
Nabi Isa yang setia memerlukan bukti selanjut untuk megesahkan
kebenarannya dan supaya hati mereka menjadi tenteram. Untuk itu mereka
memohon sebuah meja hidangan dari langit. Kisahnya berbunyi begini:
“Dan apabila pengikut-pengikut yang setia
berkata, ‘Wahai Isa putera Mariam, bolehkah Pemelihara kamu menurunkan
kepada kami sebuah meja hidangan dari langit?’
Dia (Isa) berkata, ‘Kamu takutilah Allah, jika kamu orang-orang mukmin.’
Mereka berkata, ‘Kami menghendaki untuk
memakan daripadanya, dan hati kami menjadi tenteram, supaya kami
mengetahui bahawa kamu berkata benar kepada kami, dan supaya kami adalah
antara para saksinya.’” (5:112-113)
Justeru itu, baginda memohon kepada Allah,
“Ya Allah, Pemelihara kami, turunkanlah
kepada kami sebuah meja hidangan dari langit, yang akan menjadi bagi
kami satu perayaan, yang pertama dan yang akhir bagi kami, dan satu ayat
(tanda) daripada Engkau. Dan berilah rezeki untuk kami; Engkau yang
terbaik daripada pemberi-pemberi rezeki.” (5:114)
Allah mengabulkan permintaannya. Lantas,
meja hidangan yang turun menjadi satu lagi mukjizat bagi Nabi Isa. Dan
ia juga menjadi nama sebuah surah di dalam al-Qur’an, iaitu surah
kelima, al-Maidah.
Mukjizat
Selain daripada kelahiran yang luar biasa
dan meja hidangan, Nabi Isa telah dikurniakan dengan beberapa mukjizat
lain. Ayat berikut menjelaskannya:
“Ketika Allah berkata, ‘Wahai Isa putera
Mariam, ingatlah akan rahmat-Ku ke atas kamu, dan ke atas ibu kamu,
apabila Aku mengukuhkan kamu dengan Roh Qudus (Suci), untuk berkata-kata
kepada manusia di dalam buaian dan setelah dewasa ….. dan apabila kamu
mencipta daripada tanah liat, dengan izin-Ku, yang seperti bentuk
burung, dan kamu menghembuskan ke dalamnya, lalu jadilah ia seekor
burung, dengan izin-Ku, dan kamu menyembuhkan orang buta, dan orang
sakit kusta, dengan izin-Ku, dan kamu mengeluarkan orang yang mati,
dengan izin-Ku’ ….. lalu orang-orang yang tidak percaya antara mereka
berkata, ‘Tiadalah ini, melainkan sihir yang nyata.’” (5:110)
Walaupun Nabi Muhammad hanya diberi satu
mukjizat, manusia ditegah daripada berkata bahawa Nabi Isa adalah lebih
mulia daripada Nabi Muhammad. Kerana, seperti yang sudah maklum, amalan
membeza-beza para Nabi dan Rasul dilarang Allah.
Diangkat Ke langit
“Apabila Allah berkata, ‘Wahai Isa, Aku
akan mematikan kamu, dan menaikkan kamu kepada-Ku, dan Aku membersihkan
kamu daripada orang-orang yang tidak percaya …..’” (3:55)
“Dan aku (Isa) seorang saksi ke atas
mereka selama aku di kalangan mereka; tetapi setelah Engkau mematikan
aku, Engkau Sendiri adalah penjaga ke atas mereka; Engkau saksi atas
segala sesuatu.” (5:117)
Akan tetapi, sebahagian daripada kaum
Bani Israil mengatakan bahawa mereka telah membunuhnya disalib. Allah
mengatakan yang sebaliknya pula. Apa yang berlaku hanya satu kesamaan
sahaja. Firman-Nya:
“ucapan mereka, ‘Kami telah membunuh
al-Masih, Isa putera Mariam, rasul Allah.’ Tetapi mereka tidak
membunuhnya, dan tidak juga menyalibnya, tetapi hanya satu kesamaan yang
ditunjukkan kepada mereka. Orang-orang yang berselisih mengenainya
benar-benar dalam keraguan terhadapnya; mereka tidak ada pengetahuan
mengenainya, kecuali mengikuti sangkaan; mereka tidak membunuhnya,
yakinlah.” (4:157)
Di akhir zaman Nabi ‘Isa akan turun
kembali ke bumi, bukan sebagai nabi tapi sebagai umat Nabi Muhammad SAW.
(mengikut syariat nabi muhammad). akan berdakwah mengajak orang2
kristen untuk islam, membunuh dajjal.
Sumber : http://salafytobat.wordpress.com
Gudang Ilmu ahlusunnah
Langganan:
Postingan (Atom)